Kamis, 23 September 2010

Hawk Bermanuver, Penonton Terkesima

Pesawat tempur jenis Hawk beratraksi di hadapan pengunjung yang hadir dalam acara Bandung Air Show 2010 di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Kamis (23/9). Sebanyak 137 pesawat tampil dalam acara yang digelar hingga 26 September tersebut. (Foto: KOMPAS/Arum Tresnaningtyas)

24 September 2010, Bandung -- Ada yang berbeda di Landasan Udara (Lanud) Husein Satranegara, Bandung, kemarin. Sejak pagi ribuan siswa SD dari beberapa sekolah di Kota Bandung berbondong- bondong ke Husein Sastranegara.

Mereka hendak menyaksikan Bandung Airshow 2010 yang menampilkan berbagai pesawat kedirgantaraan hingga pesawat tempur jenis Hawk. Para siswa SD sengaja diundang agar mereka lebih mencintai dunia kedirgantaraan.Tidak hanya siswa SD, masyarakat umum yang penasaran langsung berdatangan, meski pembukaan resmi oleh Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda dan Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI Suyanto, baru dibuka pukul 09.30 WIB. Kepala Pangkalan Udara Husein Sastranegara Kolonel Pnb Asep Adang Supriyadi mengatakan, pihaknya ingin memberikan yang terbaik bagi HUT ke-200 Kota Bandung.

”Bandung Airshow 2010 ini diharapkan mampu menarik masyarakat mencintai dunia kedirgantaraan,” ujarnya. Bandung Airshow 2010 ini merupakan agenda pertama kali yang digelar di Kota Bandung. ”Bahkan ini baru digelar kembali setelah Indonesia Airshow terakhir di Kemayoran, Jakarta, pada 1996,” kata Adang. Di pinggir lapangan udara atau di Jalan LMU Suparmin, terlihat ratusan warga berjejer menonton pesawat-pesawat yang beratraksi. Bandung Airshow 2010 dibuka dengan sajian tiga pesawat Hawk 100/200 bermanuver di langit Lanud Husein Sastranegara. Manuver yang paling membuat pengunjung terperangah adalah atraksi Touch and Goatau pesawat menyentuh landasan dan seketika terbang kembali.

”Ini baru pertama kali pesawat tempur menyentuh landasan Husein, sebelumnya mana ada pesawat tempur singgah di sini,”ujarnya. Cessna 172 dengan nomor registrasi PK-NZC buatan Amerika tahun 1981 diterbangkan Esther G Saleh dan Cessna jenis championship aerobatic super decathlon dengan nomor registrasi PK-NZP buatan Amerika 1996 diterbangkan Alexander Supelli memanjakan para pengunjung.Kedua pilot ini mampu menyajikan manuver yang cantik. Bahkan, Esther G Saleh merupakan satu-satunya Test Pilot & Flight Instructor perempuan se-Asia Tenggara dan kini mengabdi di PT Dirgantara Indonesia. Kedua pilot tersebut beratraksi di udara selama 15 menit.

Penonton di lokasi acara terbius gaya-gaya akrobat yang ditampilkan oleh pilot. Kedua Cessna tersebut terbang pada ketinggian 1.000 kaki (300 meter) dan terbang rendah di ketinggian sekitar 200 kaki (75 meter). Tak kalah memukau, tiga pesawat helikopter jenis Colibri dari TNI AU Lanud Suryadharma,Kalijati, Subang,beraksi.Mereka melakukan berbagai manuver yang membuat pengunjung berdecak kagum.Atraksi itu sangat dekat dengan pengunjung.Turut juga 100- an pesawat berbagai jenis mulai dari N 250 Gatot Kaca produksi PT DI, helikopter NAS-332 Super Puma, beberapa pesawat bermesin ganda atau twin engine, berbagai pesawat Cesna, Microligth, hingga pesawat Trike.

Peralatan tempur penunjang TNI AD pun dipamerkan di antaranya panser,kendaraan taktis serbu, beragam senjata serbu, pistol, dan pelontar granat.Semua sajian tersebutmemanjakanparapengunjung yang datang ke Lanud Husein Sastranegara hingga Minggu (26/9).

Pusat kegiatan publik

(Foto: detikFoto/Baban Gandapurnama)

Kesan tertutup Lanud Husein Sastranegara bagi warga Kota Bandung akan berubah.Pelan namun pasti, gambaran kaku sebuah lanud yang biasa dikawal dengan penjagaan ketat akan berubah menjadi ruang terbuka publik. Pemerintah beserta pihak Lanud Husein Sastranegara mempersilakan warga Kota Bandung memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan.” Dulu kanorang terkesan takut masuk ke Husein. Tapi ke depan siapa pun bisa memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan,” ujar Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda usai menghadiri Bandung Air Show 2010 di Lanud Husein Sastranegara, kemarin.

Keberadaan lanud dinilai sebagai fasilitas yang mampu mendukung aktivitas warga.Pasalnya, lahan terbuka di kota ini masih sangat minim. Dengan area yang cukup luas diharapkan seluruh kebutuhan akan ruang terbuka bisa diakomodasi.”Acara Kickfest 2010 yang digelar di Stadion Siliwangi beberapa waktu lalu menyebabkan rusaknya rumput di lapangan itu. Nah, diharapkan dengan adanya lahan yang luas kejadian serupa tidak akan terulang,” ungkapnya. Terkait Bandung Air Show 2010 yang sukses digelar kemarin,Ayi menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya bagi panitia penyelenggara dan seluruh masyarakat Kota Bandung.”Indikator keberhasilan bisa dirasakan dengan banyaknya warga yang antusias menyaksikan acara ini,” ujarnya.

Dia berharap acara yang baru kali pertama digelar di Kota Bandung ini akan menjadi agenda rutin.Keberadaan sekolah penerbang berikut industri strategis seperti PT Dirgantara Indonesia diyakini mampu menjadi faktor pendukungnya. ”Begitupun dengan industri kreatif,perpaduan konsep airshowdan pameran industri menjadikan peluang bagi para pelakunya untuk berkembang,” tandasnya.

SINDO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar