Sabtu, 04 September 2010

Latihan Pra-Tugas Kontingen Garuda ke Lebanon Usai

Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (Ka PMPP) TNI Brigjen TNI I Gede Sumertha memeriksa pasukan. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

03 September 2010, Surabaya -- Latihan penyiapan Satgas Batalyon Infanteri Mekanis TNI, Satgas "Military Police Unit TNI" dan Satgas "Force Protection Company TNI" sebagai Kontingen Garuda ke Lebanon telah usai pada 2 September lalu.

Informasi dari anggota Tim Penerangan Satgas Konga XXIII-E/Unifil Serda Mar Kuwadi kepada ANTARA di Surabaya, Jumat, melaporkan latihan pra-tugas Kontingen Garuda itu telah ditutup secara resmi.

Latihan itu ditutup oleh Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (PMPP) TNI Brigjen TNI I Gede Sumertha di Pusat Pendidikan Infanteri TNI AD Cipatat Bandung.

Brigjen TNI I Gede Sumertha menutup latihan pra-tugas Kontingen Garuda itu untuk mewakili Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Tono Suratman yang berhalangan hadir.

Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Asops Panglima TNI mengatakan peserta telah mengikuti latihan selama kurang lebih empat minggu.

"Selama itu, kalian telah dibekali dengan materi yang berkaitan dengan tugas pokok sebagai 'peacekeeper' (penjaga perdamaian dunia)," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap peserta mampu memahami tugas seorang "peacekeeper" sesuai ketentuan/aturan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di daerah operasi.

Materi latihan yang diberikan merupakan materi berstandar PBB, sehingga pemahaman materi-materi, kesiapan mental dan fisik serta peralatan pendukung lainnya juga mutlak diperlukan, sehingga "peacekeeper" dapat tampil secara maksimal di daerah penugasan.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah pendalaman terus menerus tentang karakteristik wilayah penugasan operasi di Lebanon yang sangat berbeda dengan negara kita, baik geografis, demografis, maupun sosial budaya," katanya.

Sebagai "peacekeeper" yang bekerja sesuai "Standart Operating Procedure" (SOP) dan "Rule Of Engagement" (ROE) PBB, kata Asops Panglima TNI itu, maka peserta harus mampu sebagai penengah antara pihak-pihak yang sedang bertikai secara impartial atau tidak memihak salah satu kelompok.

"Penugasan mulia itu telah menjadi momen sejarah bangsa Indonesia, karena tugas mulia ini telah dilaksanakan sejak tahun 1950-an, kita harus merasa bangga bahwa hasil yang dicapai Kontingen Garuda memperoleh pengakuan positif dari dunia internasional," katanya.

Bertindak sebagai Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-E/Unifil adalah Mayor INF Hendy Antariksa. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (Ka PMPP) TNI Brigjen TNI I Gede Sumertha melepas tanda peserta latihan. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Latihan ini diikuti Satgas Batalyon Infanteri Mekanis TNI, Satgas Military Police Unit TNI dan Satgas Force Protection Company TNI. (Foto:Serda Mar Kuwadi)

Asisten Operasi Komandan Korps Marinir Kolonel Marinir Kasirun Situmorang memberikan pengarahan kepada prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas sesaat setelah upacara penutupan latihan. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

ANTARA Jatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar